Kamis, 05 September 2013




Kali ini, admin akan ngeshare tentang penciptaan alam semesta atau lebih dikenal dengan teori big bang. Ternyata (bagi yang belum tahu), teori Big Bang sudah ada di Al-Qur'an beratus-ratus tahun sebelum ditemukannya teori ini. Ok, mari kita simak.

Al-Qur'an Surat Hud Ayat 7 : "Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam waktu enam hari"

Enam hari disini bukan berarti waktu sebenarnya karena pada waktu itu, belum ada bumi yang mengelilingi matahari, yang dimaksudkan enam hari disini adalah enam masa/ tahapan. Teori Big Bang atau ledakan besar ini dikemukan oleh seorang astronomi Amerika yang bernama Edwin Hubble tahun 1929. Teori Big Bang ini sendiri di bagi atas enam masa/ tahapan :
Surat An-Nazi'at ayat 27-33
"Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya {27} Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya {28} dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang {29} Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya {30} Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya {31} Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh {32} (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu {33}"

Dari sejumlah ayat Al-Qur"an yang berkaitan dengan enam masa, Surat An-Nazi"at ayat 27-33 di atas tampaknya dapat menjelaskan tahapan enam masa secara kronologis. Urutan masa tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, sehingga kira-kira dapat diuraikan sebagai berikut:

Masa I (ayat 27): penciptaan langit pertama kali
Jika alam semesta dapat bergerak mundur ke masa lampau, maka ia akan terbukti berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa 'titik tunggal' ini yang berisi semua materi alam semesta haruslah memiliki 'volume nol', dan 'kepadatan tak hingga'. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan titik tunggal bervolume nol. Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang'. Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Big Bang merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah 'diciptakan dari ketiadaan', dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah SWT. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad lampau: "ia Pencipta langit dan bumi" Surat Al-An'aam ayat 101. (http://rizalmarom094.blogspot.com/2013/04/teori-penciptaan-alam-semesta_8460.html)

Pada Masa I, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut "big bang", kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit. Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Ketika temperatur dukhan mencapai 20 juta derajat celcius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran sinar infra-red. Perubahan wujud hidrogen ini mengikuti persamaan E=mc2, besarnya energi yang dipancarkan sebanding dengan massa atom hidrogen yang berubah.

Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.

Masa II (ayat 2: pengembangan dan penyempurnaan
Dalam ayat 28 di atas terdapat kata "meninggikan bangunan" dan "menyempurnakan". Kata "meninggikan bangunan" dianalogikan dengan alam semesta yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi. Ibaratnya sebuah roti kismis yang semakin mengembang, dimana kismis tersebut dianggap sebagai galaksi. Jika roti tersebut mengembang maka kismis tersebut pun akan semakin menjauh.

Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang. Jadi, pada dasarnya big bang bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan proses pengembangan alam semesta. Dengan menggunakan perhitungan efek doppler sederhana, dapat diperkirakan berapa lama alam ini telah mengembang, yaitu sekitar 13.7 miliar tahun.

Sedangkan kata "menyempurnakan", menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.

Masa III (ayat 29): pembentukan tata surya termasuk Bumi
Surat An-Nazi"ayat 29 menyebutkan bahwa Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan siang yang terang benderang. Ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagai penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan Bumi yang berotasi, sehingga terjadi siang dan malam. Pembentukan tata surya diperkirakan seperti pembentukan bintang yang relatif kecil, kira-kira sebesar orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan galaksi seperti di atas, hanya ukurannya lebih kecil.

Seperti halnya matahari, sumber panas dan semua unsur yang ada di Bumi berasal dari reaksi nuklir dalam inti besinya. Lain halnya dengan Bulan. Bulan tidak mempunyai inti besi. Unsur kimianya pun mirip dengan kerak bumi. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, disimpulkan bahwa Bulan adalah bagian Bumi yang terlontar ketika Bumi masih lunak. Lontaran ini terjadi karena Bumi bertumbukan dengan suatu benda angkasa yang berukuran sangat besar (sekitar 1/3 ukuran Bumi). Jadi, unsur-unsur di Bulan berasal dari Bumi, bukan akibat reaksi nuklir pada Bulan itu sendiri.

Masa IV (ayat 30): awal mula daratan di Bumi
Penghamparan yang disebutkan dalam ayat 30, dapat diartikan sebagai pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.

Masa III hingga Masa IV ini juga bersesuaian dengan Surat Fushshilat ayat 9 yang artinya, "Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya?" (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".

Masa V (ayat 31): pengiriman air ke Bumi melalui komet
Dari ayat 31 di atas, dapat diartikan bahwa di Bumi belum terdapat air ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini menunjukan evolusi Bumi dari tidak ada air menjadi ada air.

Jadi, darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium dan Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada komet. Deuterium adalah unsur Hidrogen yang massanya lebih berat daripada Hidrogen pada umumnya.

Karena semua kehidupan berasal dari air, maka setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.

Masa VI (ayat 32-33): proses geologis serta lahirnya hewan dan manusia
Dalam ayat 32 di atas, disebutkan "â?¦gunung-gunung dipancangkan dengan teguh." Artinya, gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai terpecah. Proses detail terbentuknya gunung dapat dilihat pada artikel sebelumnya yang ditulis oleh Dr.Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc tentang fungsi gunung sebagai pasak bumi.

Kemudian, setelah gunung mulai terbentuk, terciptalah hewan dan akhirnya manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat 33 di atas. Jadi, usia manusia relatif masih sangat muda dalam skala waktu geologi.

Jika diurutkan dari Masa III hingga Masa VI, maka empat masa tersebut dapat dikorelasikan dengan empat masa dalam Surat Fushshilat ayat 10 yang berbunyi, "Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya".

Jadi, beratus-ratus tahun sebelum ditemukannya teori big bang, proses pembentukan alam semesta sudah tertera di dalam Al-Quran.

44 komentar:

  1. Balasan
    1. Hebatnya alQuran selalu cocok (cocoklogi) dengan sains tdk seperi kitab lain yg amburadulogi dan bertentangan dgn sains...

      Hapus
  2. Indon?? Saya juga tki tp tidak rela d panggil indon.... Bego lu mau aja d panggil indon...

    BalasHapus
  3. Indon?? Saya juga tki tp tidak rela d panggil indon.... Bego lu mau aja d panggil indon...

    BalasHapus
  4. Indon?? Saya juga tki tp tidak rela d panggil indon.... Bego lu mau aja d panggil indon...

    BalasHapus
  5. Klu hidrogen semburat gk cukup energinya buat nyatukan jd matahari.pasti ada energ gravtasi lain yg menyatukan hidrogen ngalami reaksi inti.

    BalasHapus
  6. semua rejeki datangnya dari Allah, Kalau anda pernah membaca quran tentu anda pernah menemukan bahwa sihir itu ajaran dari setan lihat di surah al baqarah

    BalasHapus
  7. Penafsiran detail baru ada setelah ada teori ilmiah. Kok tidak dari abad dulu dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apakah orang zaman dulu tau banyak soal geologi, astronomi dll sprti para ilmuan sekarang? mobil aja belum sampai terfikirkan oleh orang2 di zaman dulu.. Bagaimana mereka mampu menafsirkan ke arah itu jika hal2 itu belum mereka ketahui.
      itu saja logikanya

      Hapus
    2. yg menafsirkan initu bukan orang! Tp al-qur'an firman ALLAH swt. Yg didalamnya tidak ada keraguan sedikitpun

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  8. wow.... nice gan infonya

    http://www.toyota.astra.co.id/corporate-information/news-promo/news/fitur-keamanan-lengkap-dan-harga-toyota-avanza-baru-2016/#news

    BalasHapus
  9. menurut saya tidak dari titik kecil alam semesta ini, tolong alquran jangan disalah artikan

    BalasHapus
  10. Smpe kiamatpun mnusia gk kn pnh tw asal muasal trcipta'y alam smesta krn itu rhasia ghaib allah swt

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang manusia gak tau, cuma di kasih tau dalam alquran dan itu cuma buat orang2 yg pintar dan berakal. jadi jika anda tak tau berarti anda???

      Hapus
  11. capas dari http://rizalmarom094.blogspot.com/2013/04/teori-penciptaan-alam-semesta_8460.html :-b :-b :-b

    BalasHapus
  12. bener bener ngawur -_- Jahiliyyah amat pemikiranmu bang -_- tapi, tak dipungkiri bahwa saya salut sama abang yang posting ini :) setidaknya abang berani berargumen dengan hasil pemikiran abang sendiri. tapi, saran saya bang. jika abang belum yakin atas argumen yang akan diposting, maka yakinkan dulu kebenrannya. ilmuan ilmuan yang ada saat ini, kebanyakan orang orang ILUMINATI. yang kita sendiri tidak tahu apakah mereka benar atas penemuan penemuannya itu ataukah mereka hanya membodohi kita dengan banyak kebohongan besar yang mereka buat, mendoktrin kita dari kecil bahwa Alam Semesta seperti itu...

    http://www.facebook.com/warjaya35

    BalasHapus
  13. dan...
    tentaaang...
    -
    empat masa dalam Surat Fushshilat ayat 10 yang berbunyi, "Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya".
    -
    bukankah yang dimaksud empat masa itu...
    -
    1. Bayi
    2. Anak-anak
    3. Dewasa da
    4. Lanjut Usia?
    -
    "Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan..."

    BalasHapus
  14. Balasan
    1. Please move a hp u down and read well what is said to brother
      Ary Andri

      Hapus
    2. There is more secrets to reveal in Qur'an boss, all we need is a good will to learn and spread the knowledges to all mankind

      Hapus
  15. Di islam memangnya ada pesugihan? aneh...

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. big bang = terciptanya alam semesta
    sedangkan yang di jelaskan dalam an naziyat adalah penciptaan langit dan bumi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langit dan bumi analogi dr alam.semesta broer..!!

      Hapus
  18. Langit sebetulnya dalam ilmu astronomi sebetulnya tidak ada. Apa yang kita lihat sebagai langit adalah sebenarnya ruang terbuka/ruang kosong yang mempunyai jarak antara bvenda langit satu dengan benda langit lainnya. Contoh, orang yang berada di dalam satelit luar angkasa dan sedang memandang bumi maka tidak akan bisa mengatakan dimana letak langit karena mereka sedang berada diluar bumi. Jadi langit pada dasarnya adalah sebuah ruang terbuka diantara benda-benda langit. Teori BIG BANG sendiri sebetulnya mengemukakan bahwa seluruh alam semesta tercipta dari satu titik nol. Titik ini tidak memiliki ruang. Setelah ledakan besar inilah maka pecahan tersebut membentuk jarak satu dengan lainnya yang tertata sedemikian baiknya. Jadi menurut saya, untuk lebih bisa dipahami oleh manusia pada zaman dimana Qur'an diciptakan maka digunakanlah kata "Langit dan bumi". Karena manusia pada jaman itu tentu belum mengenal istilah alam semesta, bahkan mungkin belum tahu bahwa bumi itu bulat.

    BalasHapus
  19. Penjelasan anda yg relevan dan logis..
    Alam semesta yg tercipta dr konversi energi dr Tuhan Allah Robbul alamin menjadi massa,ruang dan waktu...

    BalasHapus
  20. kocak ya udah jelas-jelas 6 hari, kok bukan disebut hari, melainkan tahapan, emangnya definisi hari sama definisi tahapan sama?
    ngawur ah
    nafsir Al-Qur'an jangan asal-asalan dong [-(
    belajar pada ahlinya boss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Jadi begini Pak, definisi hari dalam ilmu astronomi itu adalah satu kali putaran planet pada porosnya, sedangkan satu tahun adalah putaran satu lingkaran penuh sebuah planet terhadap poros tata surya, dalam tata surya kita poros tersebut adalah matahari. Allah menciptakan lebih dari satu juta galaxy yang didalam nya terdapat berjuta-juta planet didalam berjuta-juta tata surya. Setiap planet memiliki rotasi yang berbeda-beda bergantung pada diameter dan daya tarik gravitasi poros terhadap planet. 1 hari di planet merkurius contohnya, sama dengan 88 hari di planet bumi. Jadi jika Allah menciptakan jutaan planet dalam hitungan "6 hari" seperti yang disebutkan dalam Al-quran, kok kita bisa pede bahwa Allah bicara itu dalam jumlah "hari" di bumi? Bagaimana jika Allah bicara dalam kapasitas alam semesta yang memang merupakan ciptaanNya? Jangan lupa, milik Allah lah apa yang di langit dan di bumi. 6 hari yang disebut dalam Alqur-an bisa saja adalah 6 detik dalam hitungan manusia. Ingat, ilmu Allah (kursi Allah) meliputi apa yang di langit dan di bumi dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya (Albaqarah ayat 255)

      Hapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. tak ade big bang,alam semesta ni mengembang dr 1titik.mane mungkin ledakan blh mengembang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap bang, kayaknya abang lebih pintar dari fisikawan dunia

      Hapus
    2. masukan mercon dalam kaleng cat yg berisi, lalu bakar dalam ruangan yg bersih. setelah itu anda hanya perlu berdiri dengan jarak 1meter atau lebih dari objek setelah meledak dan bila pendapat anda benar ledakan tak mengembang maka tidak akan ada noda cat di muka anda, tapi jika ada maka berfikirlah sambil makan gula2

      Hapus
  23. mas andri sabar ya menghadapi kebodohan yg mewabah seperti di atas

    BalasHapus